Tumpeng adalah salah satu tradisi kuliner dan budaya Indonesia yang kaya akan filosofi. Tumpeng biasanya disajikan dalam bentuk kerucut dengan nasi kuning atau putih, dikelilingi lauk-pauk, dan diletakkan di atas tampah yang dialasi daun pisang.
Filosofi Tumpeng
- *Simbol Gunung Suci*: Bentuk kerucut tumpeng melambangkan Gunung Mahameru dalam mitologi Hindu, yang dianggap sebagai pusat alam semesta.
- *Hubungan dengan Tuhan*: Tumpeng melambangkan hubungan antara manusia dengan Tuhan, sebagai wujud syukur dan permohonan kepada Yang Maha Kuasa.
- *Keseimbangan dengan Alam*: Penempatan lauk-pauk di sekitar tumpeng melambangkan hubungan manusia dengan alam dan kebutuhan hidup yang berasal dari alam.
Makna Warna dan Lauk-Pauk
- *Nasi Putih*: Melambangkan kesucian dan harapan agar kehidupan semakin baik.
- *Nasi Kuning*: Melambangkan kekayaan dan moral yang luhur.
- *Lauk-Pauk*: Mewakili isi alam, seperti hewan darat, hewan laut, dan sayur-mayur, yang menunjukkan keseimbangan ekosistem.
Tradisi dan Penggunaan Tumpeng
- *Upacara Selamatan*: Tumpeng sering digunakan dalam upacara selamatan atau syukuran untuk memohon keselamatan dan kebaikan.
- *Peringatan Hari Kemerdekaan*: Di Yogyakarta, ada tradisi "tumpengan" pada malam sebelum Hari Kemerdekaan.
Share :