Mengenal Desa Pertanian di Jepang Yang Sangat Menarik
Jepang, begitu mendengar Negara ini kebanyakan orang akan berfikir tentang teknologinya. Jangan salah sangka, ternyata selain dari segi teknologi Jepang pun maju dalam bidang pertaniannya. Sampai sekarang masih ada banyak desa pertanian di Jepang. Menurut kabar yang beredarpun penghasilan dari para petani di sana sangatlah besar, mencapai angka milliar.
Daerah Pertanian di Jepang
Kebanyakan para petani akan membangun rumahnya berdekatan dengan sawah atau ladang masing-masing. Hampir seluruh desa sudah dilengkapi dengan infrastruktur seperti air minum dan air kotor, sekolah, kantor pos, dan lainnya. Berbagai tanaman dan buah-buahan dihasilkan oleh para petani di Jepang tergantung dari mana asal wilayahnya.
Sebagai contoh di Hokaido, tanaman kentang dihasilkan secara besar besaran di dataran yang landau. Wilayah Kanto dan sekitarnya, ada Prefektur Tochigi dan Ibaraki yang banyak pertaniannya. Selain itu, ada daerah Boso yang berada di Prefektur Chiba menghasilkan buah-buahan dan kacang tanah dengan memanfaatkan iklim yang hangat.
Sejarah Pertanian di Jepang
Kegiatan bercocok tanam di Jepang dianggap paling cepat dilakukan pada 300 SM. Pada saat itu umumnya pemukiman penduduk bertempat di sekitar sungai. Karena akan memudahkan ketika akan mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Pengirigasian mulai berkembang pesat ketikazaman Edo, dan setelah zaman Edo pembangunan irigasi semakin mutakhir diiringi dengan meluasnya area persawahan.
Diantaranya shirakawa-go di Prefektur Gifu, terdapat landskap indah pedesaan Jepang tempo dulu yang dilestarikan. Gassho-zukuri, atap jerami berbentuk segitiga adalah ciri khas bangunan disini. Selain di kota tersebut rumah beratap jerami juga masih dapat ditemui di Higashi-Iya, Miyoshi-shi, Tokushima.
Pemandangan Tanada yang Indah
Tidak hanya karena produktifitas melalui pertanian, desa pertanian di Jepang juga bisa memanjakan mata bagi para wisatawan. Umumnya padi yang menjadi makanan pokok orang Jepang ditanam pada bulan Mei dan dipanen pada bulan September. Siapapun dapat melihat bibit padi yang ditanam di sawah yang telah dialiri air saat masa penanaman. Keadaan daun padi berwarna hijau yang berkembang pada bulan juli dan bulir-bulir padi berwarna keemasan yang berbuah setelah bulan September. Tidak hanya di dataran landau saja, ada juga yang bercocok tanam di sawah permukaan miring atau terasering. Penduduk Jepang menyebutnya dengan Tanada, yang sangat indah untuk dipandang. Untuk melihatnya bisa berkunjung ke Fukushima shinden di Prefektur Nagano, Yotsuya Senmaida di Prefektur Aichi, dan daerah lain yang berada di sebelah selatan wilayah Tokai.
Desa di Jepang Saat Ini
Dengan kemajuan zaman saat ini, penduduk Jepang yang bekerja di bidang pertanian semakin sedikit atau mengalami penuaan. Daerah desa pegunungan semakin ditinggalkan oleh penduduknnya yang lebih memilih tinggal di kota besar untuk mendapatkan biaya hidup yang lebih baik.
Genkai Shuraku adalah sebutan bagi pedesaan atau daerah-daerah dengan separuh lebih penduduknya berusia 65 tahun ke atas. Dan Genkai Shuraku terus bertambah sehingga menimbulkan beberapa masalah antara lain bertambahnya rumah kosong sulitnya akses kesehatan dan berbelanja.
Petani yang Bekerja Sambilan
Pernahkah mendengar Kengyi Noka ? Kengyo Noka sendiri adalah sebutan bagi petani yang bekerja sambilan dan sampai saat ini kabarnya telah ada lebih dari 70% dari seluruh pekerja bidang pertanian. Para petani ini ada yang bekerja di perusahaan biasa dan ada juga yang hanya bertani di akhir pekan. Tidak hanya itu, ada juga petani yang memperoleh penghasilan tambahan dari pengelolaan mansion dan lainnya.
Ketika musim dingin datang dan tidak dapat bekerja menjadi petani, para petani ada yang ke kota untuk mencari pekerjaan. Karena permasalahan pertanian dan perikanan di Jepang yang kian meluas, pemerintah Jepang memberikan dukungan dan dorongan pada kegiatan kerjasama daerah. Hal ini dilakukan untuk merekrut pemuda untuk migrasi ke desa dan bekerja di bidang tersebut. Cara ini tergolong ampuh, karena dengan begitu pemuda yang bermigrasi dan bekerja di bagian tersebut mulai bertambah.
Wisata di Desa Pertanian
Tidak lengkap rasanya jika membicarakan desa pertanian di Jepang tanpa membicarakan tentang wisatanya. Walaupun untuk transportasi menuju desa di Jepang tergolong sulit namun dapat diakali dengan menggunakan Michi no Eki. Michi No Eki sendiri adalah stasiun pinggir jalan yang bisa digunakan sebagai akses untuk menuju desa pertanian di Jepang. Ketika sudah sampai di sana wisatawan dapat menginap di rumah-rumah penduduk untuk singgah dan menikmati suasana desa pertanian di Jepang.
Desa pertanian di Jepang memang banyak sekali kabarnya dan banyak juga hal-hal yang mengejutkan di sana. Lalu bagaimana ?apakah sudah ada rencana untuk berlibur atau melihat-lihat desa pertanian di Jepang? Sempatkanlah karena ketika berada di sana tentunya akan menambah banyak pengalaman dan juga wawasan. Atau sudah punya gambaran untuk membuat Desa wisata berbasis pertanian?
Share :