Pagerdawung, 03 Februari 2022
Kentongan adalah bunyi-bunyian yang berasal dari bambu atau kayu berongga, dibunyikan atau dipukul untuk menyatakan tanda waktu atau tanda bahaya atau mengumpulkan massa. Nama atau sebutan lain untuk kentongan adalah thethekan (Jawa), kulkul (Bali) dan jidor.
Umumnya, kentongan memiliki tingkatan berdasarkan bunyi yang dihasilkan dan ukuran.Selain berfungsi sebagai pemberi tanda, kentongan juga digunakan dalam kegiatan kesenian, salah satunya adalah ketoprak. Dalam ketoprak, kentongan digunakan untuk menandai gending tertentu. Selain itu, kentongan juga digunakan di masjid sebagai penanda waktu beribadah.
Ada beberapa sandi kentongan yaitu doro muluk, titir, kentong sepisan, dan sambang. Doro muluk digunakan saat melakukan pemberitahuan mengenai warga yang meninggal dunia. Jika dipukul sampai tiga kali, yang meninggal adalah orang dewasa. Jika hanya dua kali, yang meninggal adalah anak-anak.
Ciri doro muluk adalah antara pukulan pertama dan kedua terdapat jeda. Selanjutnya pukulan ketiga dan seterusnya semakin cepat dengan suara yang melemah. Saat mencapai titik suara terendah, ada jeda sesaat kemudian nyaring kembali dengan interval yang lebih lambat. Sandi ini umumnya dibunyikan oleh kepala desa/kampung sebagai orang yang paling berwenang.
Titir dibunyikan untuk memberi tahu warga perihal situasi yang sangat berbahaya dan mendadak yang membutuhkan pertolongan segera dari seluruh warga, semisal kebakaran dan bencana alam. Ciri bunyinya adalah kentongan dipukul cepat tanpa nada tinggi atau rendah. Sandi ini boleh dibunyikan oleh siapapun.
Kentong sepisan adalah sandi yang memberitahu atau memanggil seluruh atau sebagian warga untuk berkumpul melakukan musyawarah atau kerja bakit. Nadanya santai dan tenang dengan interval antar pukulan yang teratur.
Sambang umumnya dibunyikan saat dini hari menjelang subuh. Sandi ini mengabarkan pada warga bahwa keadaan aman, masih ada yang berjaga atau belum tidur. Biasanya, setelah ada warga yang membunyikan kentong sambang, akan ada warga lain yang akan membalas.
Nah, di Desa Pagerdawung juga terdapat kentongan yang masih terawat yang letaknya tepat berada di depan ruang pelayanan yang merupakan peninggalan para pendahulu desa sebagai alat komunikasi dan penanda kegiatan pada masanya.
Share :