Kegiatan

KUNJUNGAN BALITA STUNTING

Kunjungan Balita Stunting adalah upaya penting dalam rangka mencegah dan menangani stunting pada anak balita. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usia. Kunjungan ini biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti bidan, kader posyandu, atau petugas puskesmas.


Tujuan Kunjungan Balita Stunting

  1. Mendeteksi dini risiko stunting: Mengidentifikasi anak yang mengalami pertumbuhan terhambat.
  2. Memberikan intervensi gizi: Menyediakan edukasi dan bantuan nutrisi kepada keluarga balita.
  3. Memonitor tumbuh kembang anak: Memastikan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak sesuai standar.
  4. Meningkatkan kesadaran orang tua: Mengedukasi tentang pentingnya pemenuhan gizi dalam 1.000 HPK.

Kegiatan dalam Kunjungan Balita Stunting

  1. Pengukuran Antropometri:

    • Berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak.
    • Membandingkan hasil pengukuran dengan grafik pertumbuhan WHO (z-score).
  2. Pemeriksaan Kesehatan:

    • Menilai status kesehatan anak, termasuk tanda-tanda kekurangan gizi.
    • Mengidentifikasi infeksi atau penyakit yang mungkin memperburuk kondisi stunting.
  3. Konseling Gizi:

    • Memberikan panduan pola makan bergizi seimbang.
    • Menekankan pentingnya ASI eksklusif (0-6 bulan) dan makanan pendamping ASI (MPASI) berkualitas.
  4. Pemberian Intervensi Gizi Spesifik:

    • Suplementasi zat besi, vitamin A, atau zat gizi lain yang dibutuhkan.
    • Pemberian makanan tambahan (PMT) jika diperlukan.
  5. Edukasi Orang Tua:

    • Pola pengasuhan anak yang baik.
    • Pentingnya kebersihan lingkungan untuk mencegah infeksi.
  6. Rujukan:

    • Jika ditemukan tanda-tanda malnutrisi berat atau kondisi medis lain, balita akan dirujuk ke fasilitas kesehatan lebih lanjut.

Pendekatan dalam Kunjungan

  1. Posyandu:

    • Tempat utama pelaksanaan pengukuran dan pemantauan balita secara rutin.
    • Kolaborasi dengan kader kesehatan masyarakat.
  2. Kunjungan Rumah:

    • Bagi balita yang tidak hadir di posyandu atau berada di wilayah terpencil.
    • Memberikan perhatian khusus bagi keluarga dengan risiko tinggi.
  3. Kolaborasi Antar-Sektor:

    • Melibatkan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan instansi lain untuk penanganan multidimensi.

Tindak Lanjut Setelah Kunjungan

  1. Pemantauan Berkala:
    • Balita dengan risiko stunting perlu dipantau lebih sering (setiap bulan).
  2. Program Intervensi Terpadu:
    • Melibatkan pemberdayaan keluarga, perbaikan sanitasi, dan edukasi kesehatan masyarakat.
  3. Evaluasi Program:
    • Menilai efektivitas kunjungan dan intervensi yang diberikan.

Manfaat Kunjungan Balita Stunting

  • Meningkatkan Kesadaran: Orang tua lebih memahami pentingnya nutrisi.
  • Mencegah Komplikasi Jangka Panjang: Stunting dapat memengaruhi perkembangan otak dan produktivitas masa depan anak.
  • Mendukung Target Nasional: Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024.

Share :

Cuaca Hari Ini

Kamis, 05 Desember 2024 01:57
Awan Pecah
27° C 27° C
Kelembapan. 86
Angin. 0.9